Sekretaris Dewan Komando Daerah LSM Kaliber, Khairul Anwar, dalam keterangannya kepada SiberAceh.com pada Jumat (14/3/2025), mengungkapkan dugaan keterlibatan Sekda dalam mengatur proses lelang proyek di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) hingga ke sejumlah Dinas terkait.
“Lelang itu ada dugaan keterlibatan Sekda, bahkan untuk upaya mengalahkan perusahaan pemenang di Dinas pun terjadi penekanan,” ujar Khairul.
Salah satu proyek yang disoroti adalah kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI Aceh-Sumut yang menelan anggaran Miliaran Rupiah. Menurut Khairul, terdapat kejanggalan dalam pelaksanaan proyek ini, di mana pemenang lelang tercatat sebagai CV. Karya Kita, namun pengerjaan di lapangan justru dilakukan oleh CV. Empat Lima.
Khairul mendesak Bupati Aceh Tenggara agar lebih selektif dalam mengelola beban anggaran tahun 2024 untuk memastikan tidak mengganggu program di tahun 2025. Ia juga meminta perhatian khusus terhadap tunjangan sertifikasi guru yang hingga kini belum jelas penyalurannya.
“Bupati harus jeli membayar beban anggaran tahun sebelumnya, karena diduga kuat terdapat kepentingan bagi oknum pejabat menutupi kesalahan lama dalam dugaan korupsi ini,” tegasnya.
Ia juga meminta Aparat Penegak Hukum (APH) di lingkungan Kejaksaan Negeri Kutacane untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan Sekda dalam proses lelang proyek 2024 yang dinilai tidak transparan dan terkesan dikerjakan sepihak.
Menanggapi tudingan tersebut, Sekretaris Daerah Aceh Tenggara, Yusrizal, ST, membantah keras adanya keterlibatan dirinya dalam proses lelang proyek. Melalui pesan WhatsApp pada Jumat (14/3/2025), Yusrizal menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
“Tudingan terhadap saya itu tidak benar, dan silakan tanya langsung kepada panitia lelang apakah ada perintah saya untuk mengatur pemenang lelang Tahun 2024,” ujar Yusrizal singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini belum melakukan konfirmasi ke pihak Kejaksaan Negeri Kutacane, terkait desakan penyelidikan dari LSM Kaliber. (Arjuna)