Pidie Jaya, SiberAceh.com - Zahratul Aini (17) remaja disabilitas tuna wicara, warga Desa Tijin Husen Kecamatan Ulim Pidie Jaya, minim mendapatkan bantuan dari Pemerintah sejak lima tahun belakangan ini, padahal kehidupan keluarga ini tergolong miskin ekstrim.
Kondisi remaja tuna wicara 17 tahun ini juga sangat memprihatinkan, karena buah hati dari pasangan Suardi dan Nuraini itu dalam kesehariannya harus digendong sang ibu, karena tidak bisa berjalan.
Selain itu, remaja malang ini juga dihinggapi penyakit kulit yang menahun. Bahkan kulit Zahratul Aini terlihat terkelupas dan kebiru - biruan, sehingga lengkap sudah penderitaan yang dialami Zahratul Aini, yang seharusnya diusia 17 tahun ini sudah menduduki bangku SMA. Namun seperti kata pepatah, untung tak bisa diraih malang tak bisa ditolak.
Orang tua Zahratul Aini, Nuraini mengatakan, dulu keluarganya pernah mendapat bantuan dari Pemerintah, akan tetapi selama 5 tahun ini mereka tidak pernah mendapatkan bantuan apapun, padahal mereka sangat membutuhkan bantuan untuk menopang kehidupan keluarganya.
"Dulu keluarga kami pernah pak mendapatkan bantuan, tapi sudah 5 tahun ini tidak pernah lagi. Saya tidak mengerti kenapa kami sudah tidak mendapatkan lagi bantuan, padahal kami sangat butuh, selain untuk kebutuhan anak kami yang sakit, juga untuk adik-adiknya," ucap Nuraini dengan linangan air mata, Rabu 4 Desember 2024.
Untuk diketahui, Suardi ayah dari Zahratul Aini ini merupakan pekerja serabutan, sementara Istrinya hanya ibu rumah tangga yang selama 17 tahun ini harus selalu menggendong sang buah hatinya yang berumur 17 tahun dan memiliki berat badan sekitar 18 kilo gram. (Herry)