Pidie Jaya, SiberAceh.com - Dalam beberapa hari ini, terjadi perbincangan hangat terkait kenetralan Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Hauren Ayni, yang diduga mendukung secara vulgar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2.
Dugaan itu muncul, akibat foto Kadisdik Pidie Jaya ini tersebar di media sosial, yang mana didalam foto tersebut, Kadisdik Pijay bersama Paslon nomor urut 2 berfoto dengan mengacungkan dua jari.
Hal ini tentu menjadi tanda tanya besar ditengah - tengah masyarakat Kabupaten berjuluk Negeri Japakeh itu, dan menjadi preseden buruk terhadap status ASN yang diketahui harus netral dalam Pemilu.
Terkait foto tersebut, Kadisdik Pidie Jaya, Hauren Ayni, saat disambangi ke ruang kerjanya, Rabu 9 Oktober 2024 menjelaskan, bahwa foto yang beredar itu merupakan foto dirinya bersama Mantan Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas, usai yang bersangkutan dilantik menjadi anggota DPRA. Kebetulan dalam momen foto bersama itu, ikut calon Wakil Bupati Paslon nomor urut 2.
"Saya sudah terbiasa mengangkat tangan atau jari saat berfoto, makanya tanpa saya sadari dalam momen foto bersama itu, saya mengacungkan dua jari," sampainya.
Pun demikian sambungnya, dirinya sama sekali tidak ada niat atau maksud apa - apa saat mengangkat dua jari itu, hanya karena sudah terbiasa maka dia secara spontan mengangkat dua jari, sehingga menimbulkan berbagai spekulasi di tengah - tengah masyarakat Pidie Jaya.
"Benar saya ada foto dan mengangkat dua jari saat foto bersama itu, tapi sejujurnya saya tidak ada maksud apa - apa dengan semua itu, karena saya tahu ASN harus netral dalam Pilkada, yang pasti saya tidak bermaksud apa - apa dengan semua ini, hanya kebetulan saja. Insyaallah jawaban saya ini bisa menjawab prasangka yang ada, dan saya juga memohon maaf bagi semua yang merasa dirugikan," ucapnya.
Setali tiga uang, Kabid Paud Disdik Pidie Jaya, Jasmani membenarkan, bahwa atasannya kalau berfoto selalu mengangkat jari, dan itu sudah menjadi kebiasaannya.
"Ibu setiap foto bersama selalu angkat jari, bukan hanya kemarin saja tetapi sejak dulu, namun jika dulu tidak dipersoalkan karena bukan masa - masa Pilkada, yang jelas ibu tidak punya maksud apa - apa dengan foto tersebut," pungkas Jasmani. (Herry)