siberaceh.com

Siberaceh

 

Foto : Caleg PAN Pidie Jaya, Yusri Abdullah.

Pidie Jaya, SiberAceh.com - Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pidie Jaya yang semestinya memperoleh satu kursi pada Pileg 2024 ini, terpaksa harus hengkang dari Gedung Wakil Rakyat itu, diduga akibat kecurangan dan permainan kotor yang dilakukan oleh oknum Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Dugaan itu di sampaikan salah satu Calon anggota DPRK  Pidie Jaya, Yusri Abdullah, pada awak media SiberAceh.com di kediamannya, Minggu 3 Maret 2024.

Menurut Yusri Abdullah yang akrab disapa Ayah Yusri ini, Pemilu tahun 2024 ini banyak terjadi kecurangan dan permainan kotor yang dilakukan oknum Panita Penyelanggara, seperti yang terjadi di Kecamatan Ulim, dimana suara Partai Golkar dan PKB digeser ke Partai lain. Padahal sebelumnya, berdasarkan hasil Pleno Kecamatan, kedua partai tersebut memperoleh suara mencapai 1700 suara, tetapi tiba-tiba berkurang sebanyak 500  suara.

"Saya sangat yakin, hilangnya suara di kedua partai tersebut, untuk menggelembungkan suara partai lain. Saya juga yakin, ini merupakan permainan dan kecurangan yang dilakukan oleh oknum PPK di Kecamatan Ulim, dan yang sangat saya sesali adalah, gara-gara ulah dan perbuatan oknum PPK tersebut, saya yang menjadi korban,” tutur Ayah Yusri dengan serius.

Yusri Abdullah juga mengungkapkan, dugaan kecurangan yang dilakukan oknum PPK itu, sudah dilaporkannya ke Panwaslih Pidie Jaya, akan tetapi hingga hari ini, dirinya belum mendapatkan kabar apapun dari pihak Panwaslih.

“Yang jelas, kami akan terus memproses dan mengupayakan pengungkapan permainan kotor ini melalui jalur hukum,” tegas Ayah Yusri.

Sementara itu, salah satu saksi PAN Pidie Jaya, Muhammad Nopan, membenarkan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum PPK Ulim dan Meureudu.

"Apa yang kami sampaikan ini ada buktinya, bukan sekedar opini atau asal bicara, karena data C1 Hasil Pleno tingkat Kecamatan," sampainya. 

Jika tidak ada dugaan kecurangan ini sambung M. Nopal, Partai PAN berhasil mendapatkan satu kursi. Akan tetapi, karena ulah PPK, membuat PAN harus tersingkir dari gedung Parlemen Pidie Jaya.

“Saya berharap, kasus ini bisa segera terungkap, sehingga kita tahu apa motif, tujuan, siapa dalangnya dan apa manfaat yang didapatkan oleh oknum PPK tersebut, dengan melakukan penggelembungan suara ke partai lainnya,” pungkas M. Nopal. (Herry)

Previous Post Next Post