siberaceh.com

Siberaceh

Pidie Jaya, SiberAceh.com - Merebaknya isu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu Kepala Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Pidie Jaya terhadap siswinya, sempat membuat dunia pendidikan di Kabupaten berjuluk Negeri Japakeh itu geger.

Terlebih dugaan kasus pelecehan seksual tersebut, sudah berada di Mapolres setempat, dan sedang dilakukan pengembangan oleh pihak Satreskrim Polres Pidie Jaya.

“Laporan dugaan pelecehan seksual oleh salah satu oknum Kepala Sekolah Dasar terhadap siswinya, sudah kami terima laporannya, dan saat ini sedang kita kembangkan kasusnya. Bahkan kami sudah memanggil korban dan orang tua korban, untuk dimintai keterangan,” ungkap Kapolres Pidie Jaya, AKBP Dodon Priambodo, melalui Kasatreskrim Iptu Irfan, via salulernya Sabtu 4 November 2023.

Terkait tuduhan pelecehan seksual tersebut, Kepala Sekolah Dasar berinisial MK, membantah tuduhan itu, karena dihari tersebut sedang ada pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilaksanakan dua gelombang di hari itu, karena siswa siswi yang mengikuti ANBK sebanyak 25 orang, sehingga harus dibagi menjadi dua.

"Saya membantah tuduhan keji yang dialamatkan kepada saya ini. Sebab, disaat pelaksanaan ANBK untuk peserta gelombang pertama, para siswa siswi yang akan melaksanakan ANBK gelombang kedua berada di luar kelas. Kemudian, agar tidak mengganggu siswa siswi yang sedang mengikuti ANBK, saya meminta para peserta didik ini untuk memungut sampah yang ada di halaman sekolah,” tuturnya.

Pun demikian sambungnya, dirinya meminta tolong pada salah satu siswinya untuk membersihkan ruangan Kepala Sekolah.

“Saat kami berjalan dari halaman kelas sampai depan pintu kantor, saya pegang bahu siswi tersebut sambil jalan. Tindakan saya ini murni hubungan guru dengan murid, tidak lebih dari itu, apalagi disertai rasa-rasa yang lain,” paparnya.

MK juga mengungkapkan, dirinya juga pernah membopong salah satu siswinya yang sakit, untuk dibawa keruang UKS atau di bawa langsung ke rumah sakit.

“Sekali lagi saya tegaskan, tuduhan ke saya tersebut merupakan tuduhan yang sangat keji, karena saya sama sekali tidak ada niat dalam hati untuk melecehkan, apalagi disertai dengan rasa syahwat. Ini murni perasaan seorang guru kepada muridnya. Saya heran, kenapa tiba-tiba ini menjadi masalah, karena setelah membersihkan ruangan bersama dengan murid yang lain, murid tersebut mengikuti ANBK sampai tuntas, tidak ada gelagat apa-apa,” ujar MK.

Hal yang sama disampaikan salah satu guru, berinisial RS, yang kebetulan ada diruangan, saat itu sedang berlangsung ujian ANBK, tetapi tiba-tiba lampu mati, lalu dirinya masuk ke ruangan kepala sekolah untuk memberitahukan perihal mati lampu.

"Yang saya lihat, saat saya masuk untuk memberitahukan bahwa lampu mati, sehingga anak-anak tidak bisa mengikuti ujian, anak tersebut sedang memegang sapu, sementara Kepala Sekolah berada di mejanya memegang laktopnya. Bahkan anak tersebut tampak biasa saja saat keluar dari ruang Kepala Sekolah dan langsung mengikuti ujian hingga selesai,” sampai RS.

Terkait kasus dugaan pelecehan seksual tersebut, hingga berita ini ditayangkan, awak media ini belum berhasil mendapatkan keterangan dari korban maupun orang tua korban. (Herry)

Previous Post Next Post