Pidie Jaya, SiberAceh.com – Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), dipastikan tak menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten pada tahun 2023 ini. Itu terjadi akibat minimnya anggaran yang tersedia.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Syariat Islam Pidie Jaya, Drs. Jailani, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis 13 Juli 2023.
Namun demikian sambungnya, untuk MTQ tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan di Kabupaten Simeulue, Pemkab Pidie Jaya akan mengikutinya.
“Untuk MTQ tingkat Provinsi kita akan ikut. Bahkan kita sudah menerima calon peserta dari setiap Kecamatan. Dalam waktu dekat ini kita akan melaksanakan seleksi bagi para calon peserta MTQ sesuai kategori, dengan melibatkan juri-juri terbaik,” tuturnya.
Sementara itu, mantan anggota DPRK setempat, Nazaruddin Ismail yang akrab disapa Ustad AM, merasa heran dengan sikap Pemerintah Daerah yang meniadakan MTQ tahun ini.
“Sejujurnya saya heran, kenapa Pemkab Pidie Jaya luput dari kegiatan keagamaan ini, padahal anggaran untuk MTQ tingkat Kabupaten tidaklah begitu besar, hanya berkisar Rp 1 hingga Rp 1,2 Milyar. Namun seolah-olah anggaran sebesar itu sangat memberatkan Pemkab Pidie Jaya,” kesalnya.
Anehnya sambung Ustad Am, untuk anggaran kegiatan lain sepertinya bisa dipaksakan harus ada. Namun untuk MTQ mereka lupa.
“Dengan kejadian ini, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa pelaksanaan Syariat Islam di Kabupaten Pidie Jaya terkesan cilet-cilet dan mati suri,” tegas Ustad AM.
Mantan anggota DPRK Pijay dari Partai PNA ini juga menyebutkan, sejak tahun 2009 hingga 2018, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya tidak pernah luput dalam penyelenggaraan MTQ tingkat Kabupaten, dan tidak pernah absen mengikuti MTQ tingkat Provinsi. Bahkan Pidie Jaya bisa mempertahankan peringkatnya di 10 Besar pada level Provinsi.
Namun sangat disayangkan, tahun 2023 ini bisa luput untuk pelaksanaan event keagamaan tahunan itu, padahal sudah menjadi agenda nasional dan agenda daerah.
“Apa yang salah dengan Pidie Jaya ini,” ketusnya dengan nada heran. (Herry)