Gayo Lues, SiberAceh.com - Tragis, seorang pria yang kerap disapa Aman Cike, warga Desa Cike Kecamatan Kutapanjang, dibacok sebanyak Tujuh kali, oleh pelaku yang merupakan ayah dan anak, bertempat di pegunungan Uluh Biang Atas Desa Sekuelen Kecamatan Blangjerango, Minggu 2 April 2023, sekira pukul 13.30 WIB.
Diduga kasus pembacokan tersebut terjadi, akibat sengketa lahan pinus yang berkepanjangan. Kemudian korban yang kritis sudah dibawa ke RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues, untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolres Gayo Lues, AKBP Efrianza melalui Kapospol Blangjerango, Aipda Zen Herman, menjelaskan, pembacokan terhadap korban (Aman Cike), terjadi di pegunungan Uluh Biang Atas, Desa Sekuelen Kecamatan Blangjerango.
Kapospol Blangjerango itu juga menceritakan, pada Minggu 2 April 2023, sekitar pukul 09.00 WIB, kedua pelaku pembacokan sedang melakukan panen getah pinus, di perkebunan yang berada di pengunungan Uluh Biang Atas Desa Sekuelen Kecamatan Blangjerango.
Namun tiba–tiba, korban pembacokan (Aman Cike) datang ke lokasi perkebunan tersebut, dan mengancam pelaku akan dibunuh dengan mengunakan parang. Alhasil mendapatkan ancaman tersebut pelaku pun lari ketakutan.
Akan tetapi, sesampainya di tempat pemandian kerbau, pelaku mendorong korban ke dalam kubangan kerbau, lalu tiba-tiba anak pelaku datang dan melakukan pembacokan terhadap korban sebanyak 7 kali.
“Saat itu pelaku juga langsung menelpon Pengulu (Kepala Desa) Sekuelen, untuk memberitahukan kejadian tersebut. Selanjutnya Kepala Desa Sekuelen menyampaikan kejadian tersebut ke Polsek Kutapanjang dan Pospol Blangjerango,” ungkap Zen Herman.
Hal yang sama disampaikan Kasat Reskrim Polres Gayo Lues, Iptu Abidinsyah, kasus pembacokan tersebut terjadi akibat sengketa lahan. Kemudian terjadi pertengkaran mulut hingga kasus pembacokan.
“Dua pelaku sudah kita amankan di Mapolres, sementara Tiga pelaku lainnya masih kita lakukan pencarian. Sementara untuk korban sudah dalam perawatan di RSUD Muhammad Ali Kasim,” pungkas Iptu Abidinsyah. (Seno)