Siberaceh

 

Banjarnegara, SiberAceh.com – Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grip) tak habis fikir dengan sikap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang terkesan membiarkan warga Desa Purwareja Kelampok Kecamatan Purwareja, hidup berdampingan dengan sampah.

Ironisnya, warga setempat ternyata sudah puluhan tahun menahan bau busuk dari tumpukan sampah yang tergeletak dan dibiarkan begitu saja oleh Pemkab setempat. Apalagi keberadaan sampah di samping Kali Sapi Kecamatan Purwareja itu, bertabur sampah sepanjang kurang lebih 100 meter, alhasil berdampak pada lingkungan dan kesehatan warga setempat.

Akibat tidak adanya perhatian Pemkab Banjarnegara, membuat warga setempat mengadukan permasalahan tersebut kepada DPC Ormas Grip Banjarnegara serta Perwakilan Majelis Lembaga Dakwah Tarekat Qodriyah NaQsyabandiyah (LDTQN).

Bahkan sekitar 21 warga yang tergabung dari perwakilan warga terdampak bersama Ormas Grib Banjarnegara dan Perwakilan dari Majelis Lembaga Dakwah Tarekat Qodriyah NaQsyabandiyah, membahas keluhan warga terkait lahan yang dijadikan sebagai tempat sampah.

Pembahasan keluhan warga itu digelar di Mushola Al Mukharomiyah Dukuh Kalimati Desa Karangjati, Senin 26 Desember 2022.

Dari hasil pertemuan itu, warga dan kedua Ormas berencana akan menanyakan hal tersebut pada Pemerintahan Desa setempat, guna mencari solusi terbaik. Bahkan mereka juga berencana akan mendatangi Dinas terkait hingga ke Bupati Banjarnegara, dengan harapan permasalahan ini segera ditangani.

Seperti diketahui, lokasi TPA yang resmi sudah disediakan di Desa Winong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. Bahkan lokasi tersebut jauh dari pemukiman. Namun anehnya, sampah pasar dibuang ke pinggir sungai Sapi yang padat penduduk.

Terkait keluhan warga Purwareja itu sudah pernah diberitakan beberapa media. Bahkan awak media setempat sempat melakukan wawancara bersama pihak Kecamatan Purwareja, DPKPLH Banjarnegara serta Anggota DPRD Banjarnegara dari Fraksi PKS. Anehnya hingga kini permasalahan tersebut belum mendapatkan titik terang. Sementara pihak Pemerintah Desa setempat hanya mampu membentangkan Spanduk yang bertuliskan, Dilarang Buang Sampah Disini, tepat di pintu masuk arah lahan yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.


Ketua DPC Ormas Grip Banjarnegara, Prakasa Pamuji Wijaya, menegaskan, Ormas Grib sebagai perwakilan yang mewakili aspirasi dari masyarakat, bahwa tumpukan sampah yang ada dipinggir Sungai Sapi sangat mencemari lingkungan, apalagi ini masuk ke pemukiman warga, tentu berdampak terhadap kesehatan warga.

“Jika musim hujan seperti ini, tentu banyak sumber penyakit dan itu sangat merugikan kesehatan masyarakat. Kita berencana akan melakukan audensi ke Dinas lingkungan Hidup Banjarnegara, Pemerintah Desa dan pemilik lahan, agar secepatnya melakukan penutupan lahan pembuangan sampah yang sangat meresahkan masyarakat. Selanjutnya memindahkan semua sampah yang ada di lokasi,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu warga, Tasimin, mengatakan, tumpukan sampah yang ada di pinggir kali sapi sangat mengganggu pemandangan, kesehatan dan lingkungan, untuk itu dirinya meminta pihak terkait untuk mengangkat dan membersihkan tumpukan sampah tersebut, sehingga lokasi dipinggri sungai sapi kembali normal seperti semula.

“Kami sudah puluhan tahun merasakan aroma bau busuk sampah dan mengancam kesehatan kami, jadi kami rasa penderitaan kami ini sudah cukup,” tukasnya. (Tyo)

Previous Post Next Post